Monday 14 December 2015

Cinta Membutuhkan Pengorbanan

Kalau ditodong ngomongin cinta pagi-pagi what should I say?  Cinta itu butuh pengorbanan. Berusaha memberikan yang terbaik untuk orang yang kita cintai. Bukan karena kita takut dia tidak mencintai kita lagi, tapi hanya karena cinta kita kepadanya. Kita ingin orang yang kita cintai berbahagia, maka selayaknya dapat memberikan apa yang terbaik yang bisa kita berikan.

Jadi sebetulnya cukup yang terbaik semampu kamu, tidak usah memaksakan ingin yang Wah tapi kamu ngutang atau terpaksa mengorbankan uang makan kamu dalam sebulan. No No… bukan seperti itu Gaes! Sekalipun kamu enggak punya uangpun kamu masih bisa membahagiakannya dengan memberinya perhatian, rela menemani dan menjemputnya sepulang kuliah, membantunya mengerjakan tugasnya, dll.

Itu juga pengorbanan kan? Tapi ingat ya, jangan sampai kamu dimanfaatkan. Yakali aja kamu cinta mati sama rela berbuat apa aja demi gebetan kamu. Bedakan antara berkorban dengan ditindas ya Gaes! Hehe.. karena pengorbanan untuk cinta itu tulus, tanpa harus diminta, tapi juga tidak memaksa. Tapi tahu diri juga, kalau cewek kamu tipe yang tidak pernah meminta apapun, merasa segala dia bisa lakukan sendiri, ada baiknya kamu tanyakan langsung. Jangan sampai kamu ingin berkorban sesuatu untuk dia tapi justru membuat dia menjadi tidak nyaman.

Sekali lagi, memberikan yang terbaik versi kamu ya, semampu kamu. Jangan sampai kamu mampu membelikan pacara kamu Tobler*** di hari valentine tapi kamu cuman kasih dia Silverqu*** aja. Itumah pelit namanya Gaes! Kecuali kalau belinya 1 dus, lain lagi ceritanya. Hahaha…

Jadi inget satu kejadian… Ini dialami oleh sepasang suami istri. Si istri lebih romantis dari suami. Tapi karena itulah akhirnya setelah menikah. Mereka sama sekali tidak pernah merayakan Valentine. Selain karena mereka menganggap kasih sayang bisa diberikan setiap hari, mereka juga menganggap itu membeli kado valentine itu adalah pemborosan. Ternyata arti romantis itu lama kelamaan akan bergeser pada makna yang lain.

Sang suamipun pulang dari kantor, entah kenapa ia teringat kalau hari itu adalah hari valentine. Ia pun bergegas ke warung terdekat. Dia membeli satu dus wafer roll cokelat dan sampai di rumah. Istrinya sedang memasak untuk makan malam. Si suami tiba-tiba memeluk istrinya dari belakang.
“Happy Valentine sayang”  katanya dengan serta merta memberikan sekotak wafer roll cokelat yang masih disegel itu.
Pengennya Kado Kaya Gini

Keduanya tertawa terbahak-bahak menertawakan hadiah itu. Tapi taukah kamu, dibalik tawa Sang istri ia merasa sangat bahagia. Walaupun hanya diberi sekotak wafer roll murahan dari warung. Pelukan suami dan senyumannya merupakan hadiah yang indah untuknya di hari valentine itu. Ia tahu, pengorbanan suaminya untuknya dan untuk putrinya lebih dari cukup untuk menunjukan betapa suaminya mencitainya dan putrinya. Ahh…So sweet…


Nah, dari cerita itu kita bisa belajar sesuatu. Bahwa bukan “Harga” dari kado itu yang terpenting. Tapi bagaimana kamu mampu memberi kebahagiaan di hati pasangan kamu. Dengan cara apapun, dengan hadiah sekecil apapun yang membuat dia tahu bahwa pengorbananmu sungguh luar biasa. Dan itu justru dilakukan bukan di hari valentine saja, tapi sepanjang waktu. Itulah namanya sebuah pengorbanan demi cinta.***

No comments:

Post a Comment