Thursday 31 December 2015

Mutusin atau Diputusin? (Part 2)

Buat kamu yang udah baca bagian pertamanya ini terusannya ya.  

Keuntungan dan Kerugian Diputusin
Ada sebagian orang yang justru lebih memilih posisi diputuskan dibandingkan dengan yang memutuskan. Ini adalah beberapa alasan mengapa mereka lebih memilih posisi sebagai orang yang diputuskan dibandingkan dengan orang yang memutuskan:
·         Meringankan beban moral
Biasanya orang yang lebih memilih posisi ini adalah mereka yang pasif atau mereka yang menerima saja apapun yang terjadi dalam kehidupan mereka. Mereka tidak ingin menjadi subjek tapi sebaliknya. Bagi mereka menjadi orang yang diputusin itu justru meringankan beban moral mereka atas patah hatinya seseorang. Ini menjadi jawaban bahwa orang yang diputusin ini tidak selalu bad boys atau bad girls.
·         Tidak ada penyesalan
Ketika tiba-tiba pihak yang diputuskan ternyata sudah memiliki pasangan lain tidak lama setelah putus maka ia tidak akan merasa bersalah karena ia memang sudah dalam posisi single. Terlepas dari apakah pasangan barunya sempat dicemburui sang mantan atau tidak. Bahkan lebih parah justru yang menjadi selingkuhannya ketika masih berhubungan dengan kamu.
·         Tidak harus gengsi untuk balikan
Bagi pihak yang diputuskan rasanya tidak ada kesempatan untuk kembali. Tapi itu tidak masalah, karena ketika sang mantan justru meminta kembali maka  ia memiliki hak sepenuhnya untuk  menerima kembali atau menolak sang mantan. Jika menerima kembali justru memperlihatkan bahwa sang mantan memang telah salah ketika memutuskan kamu. Jika menolakpun kamu tetap dinilai sebagai pemenang karena putusnya kamu dan pasangan kamu memang bukan keinginan kamu.
·         Merasakan patah hati
Pernyataan putus biasanya datang pada saat yang tak terduga. Hal ini jelas membuat kamu sedikit shock ketika menerima keputusan itu. Tak jarang membuat kamu harus merasakan patah hati karena diputus cinta. Bahkan bisa membuat kamu menderita berkepanjangan karena gagal move on. Terus menerus stalking socmed sang mantan untuk mengetahui bagaimana aktivitas sang mantan termasuk sudah punya pacar baru atau belum. Jika iya, dan ternyata pacar barunya adalah orang yang pernah kamu cemburui yang membuat kamu semakin marah kepada sang mantan. Parah-parahnya membuat kamu dendam kepada sang mantan yang telah memutuskanmu.
Keduanya memiliki dampak yang berbeda terhadap hidup kamu. Sekarang saatnya kamu yang menentukan apakah ingin menjadi pihak yang diputuskan atau yang memutuskan, mutusin atau diputusin. Apapun pilihan kamu kamu harus siap dengan konsekwensinya. Satu hal yang pasti jika sebuah hubungan sudah tidak sehat lagi atau jika kamu sudah tidak cinta lagi, berpisah adalah yang terbaik dibandingkan harus terus menerus saling menyakiti satu sama lain.***

No comments:

Post a Comment