Keuntungan dan Kerugian Diputusin
·
Meringankan beban moral
Biasanya orang yang
lebih memilih posisi ini adalah mereka yang pasif atau mereka yang menerima
saja apapun yang terjadi dalam kehidupan mereka. Mereka tidak ingin menjadi
subjek tapi sebaliknya. Bagi mereka menjadi orang yang diputusin itu justru
meringankan beban moral mereka atas patah hatinya seseorang. Ini menjadi
jawaban bahwa orang yang diputusin ini tidak selalu bad boys atau bad girls.
·
Tidak ada penyesalan
Ketika tiba-tiba
pihak yang diputuskan ternyata sudah memiliki pasangan lain tidak lama setelah
putus maka ia tidak akan merasa bersalah karena ia memang sudah dalam posisi single.
Terlepas dari apakah pasangan barunya sempat dicemburui sang mantan atau tidak.
Bahkan lebih parah justru yang menjadi selingkuhannya ketika masih berhubungan
dengan kamu.
·
Tidak harus gengsi untuk balikan
Bagi pihak yang
diputuskan rasanya tidak ada kesempatan untuk kembali. Tapi itu tidak masalah,
karena ketika sang mantan justru meminta kembali maka ia memiliki hak sepenuhnya untuk menerima kembali atau menolak sang mantan.
Jika menerima kembali justru memperlihatkan bahwa sang mantan memang telah
salah ketika memutuskan kamu. Jika menolakpun kamu tetap dinilai sebagai pemenang
karena putusnya kamu dan pasangan kamu memang bukan keinginan kamu.
·
Merasakan patah hati
Pernyataan putus
biasanya datang pada saat yang tak terduga. Hal ini jelas membuat kamu sedikit shock ketika menerima keputusan itu. Tak
jarang membuat kamu harus merasakan patah hati karena diputus cinta. Bahkan
bisa membuat kamu menderita berkepanjangan karena gagal move on. Terus menerus stalking
socmed sang mantan untuk mengetahui bagaimana aktivitas sang mantan
termasuk sudah punya pacar baru atau belum. Jika iya, dan ternyata pacar
barunya adalah orang yang pernah kamu cemburui yang membuat kamu semakin marah
kepada sang mantan. Parah-parahnya membuat kamu dendam kepada sang mantan yang
telah memutuskanmu.
Keduanya
memiliki dampak yang berbeda terhadap hidup kamu. Sekarang saatnya kamu yang
menentukan apakah ingin menjadi pihak yang diputuskan atau yang memutuskan,
mutusin atau diputusin. Apapun pilihan kamu kamu harus siap dengan
konsekwensinya. Satu hal yang pasti jika sebuah hubungan sudah tidak sehat lagi
atau jika kamu sudah tidak cinta lagi, berpisah adalah yang terbaik
dibandingkan harus terus menerus saling menyakiti satu sama lain.***
No comments:
Post a Comment